Sabtu, 27 Februari 2010

Henry Lawson (1867-1922)

Nurel Javissyarqi
http://pustakapujangga.com/

NYANYIAN DAN KELUH
Henry Lawson

Kali meluncur dengan nyanyi tertegun,
Di bawah pohonan tinggi;
Air mengaruskan nyanyian lalu:
Keluh-kesah pohonan tinggi.

Meliku lewat keluh kesah dan nyanyi,
Melenggok ke bawah;
Mengitari kaki gunung yang tinggi
Dan lereng bukit jingga.

Mereka redup di rawa “Dosa-si-Mati”
Di mana lonceng melulung;
Tapi mereka serentak sampai di sungai
Dan di sana menghilang.

Dan kali hidup pun tak henti meliku,
Mengembara lalu;
Dan di atas arusnya mereka dukung selalu:
Nyanyian dan keluh.

Henry Lawson (17 Juni 1867 - 2 Sep 1922), penyair penutup suatu kurun jaman dalam kesusastraan Australia, dimulai dengan Henry Kendall (1839 - 1883). Jaman para penyair menyanyikan kesukaran-kesukaran yang dihadapi kaum pelopor, sewaktu awal mencoba membangunkan benua tersebut. Dalam hidup Lawson banyak mempunyai pengikut, tapi tidak seorang pun dari mereka sanggup menandingi. Hipunan sajaknya yang terkenal Winnowed Verses. {dari buku Puisi Dunia, jilid II, disusun M. Taslim Ali, Balai Pustaka 1953}.
***

Hidup berabadi, ditandai mampu melawan rasa sakit tubuh pun psikis, ada yang dipertaruhkan di sana.

Keraguan menyergap berpeluk rapat hingga pedih menyayat dilampaui.

Aku tafsirkan bersama perih, ketakseimbangan dipegang kuat, sampai getaran hati berdiri tegak.

Meski masih bersimpan luka teramat, biar mengering lenyap.

Atau terlupakan gerak kata siasat. Terus menanjak walau bayu hujan lebat menderas ganas.

Henry Lawson menekuri aliran kali tertegun tubuh jiwanya menggemerincing; bola mata melampung di ketinggian genangan air hayati.

Melarut hanyut berpusaran di sisi batu sebelum jauh, ada kekencangan menggelombang memercik detak ombak di kedalaman lembut.

Fikiran nakal, sedang, di samping kesantunan, ada lekas berubah warna, lama mengendap tua, air menampung segala perasaan.

Bertubi-tubi disaring waktu tenggang keterjagaan; lewat memusat terbelah sirna, kekosongan ampang, ke binaran pandangan.

Angin serta kupu-kupu menari riang dalam kesenangan bathin kenyang akan nilai-nilai.

Insan dengan jarak ditentukan tatapan dan lintasan, kerutan dahi menggoyang kepala, berguguran luput, bergelayut jiwa pencari.

Keterjagaan teruskan langkah meliku keluh, melenggak kemungkinan mengitari pohonan ingatan yang tinggi menjulang.

Memberi rimbun pengertian di lereng-lereng bukit hati jingga.

Lawson melukis gurat warna cahaya disejajarkan, demi selaras terasa pun terfikirkan.

Bahasa puisi menyimpan suasana ke penghujung masa tidak terganti.

Keniscayaan fitroh kelahiran berbeda, menafaskan namun tetap satu kerinduan.

Resapan lagu menelisiki cela-cela terpencil ke dasar kepemilikan, dikoyak kala ada sisi kebetulan.

Demikian rasa satu ke lain saling mengisi tembang melestari, tak semudah perkiraan sebelumnya, tapi ada keajaiban mengantar bersungguh menggali.

Di rawa-rawa kemarau kesaksian melanda rupa, kematian berbicara, lenyap sejatinya bertinggal disembunyikan ketulian.

Di sini kemampuan mereka berhimpitan takdir lain. Yang terus berkisaran di relung sukma akan sampai ke pemiliknya.

Serupa perkiraan kini, yang mampu menjejak keleluasan, hawa angin padang rerumputan, dirasa kesegaran muda kedewasaan faham;

sejuklah sampai, dan omong kosong yang tak peduli.

Demikian hembusan semesta turut mengikuti jarak paling lapang, tanpa curiga selain saling memaknai.

Tahap demi tahap tingkat-bertingkat keraguan dijejali hasrat terkoyak laras, kucuran keringat kesembuhan menguap hangat.

Keluguan pula ketakutan meluncur memaknai kehadiran manfaat, lantas kematangan tidak ragu ditandai kembara.

Menggelinjak arus besar menopang keluhan menjelma nyanyian rindu, tiada tertahan menghampiri.

Kehidupan tak tersangka dari perut letih, letak perbendaharaan.

Lawson, itulah tafsiranku pada puisimu; tetubuh sama ramping lekat dalam sapuan angin laksana kuas.

Idep kita berkedip-kedip meniup kohwa panas, menderaslah semangat.

Tidak ada komentar:

(1813-1883) Abdul Hadi W.M. Adelbert von Chamisso (1781-1838) Affandi Koesoema (1907–1990) Agama Para Bajingan Ajip Rosidi Akhmad Taufiq Albert Camus Alexander Sergeyevich Pushkin (1799–1837) Amy Lowell (1874-1925) Andong Buku #3 André Chénier (1762-1794) Andy Warhol Antologi Puisi Tunggal Sarang Ruh Anton Bruckner (1824 –1896) Apa & Siapa Penyair Indonesia Arthur Rimbaud (1854-1891) Arthur Schopenhauer (1788-1860) Arti Bumi Intaran Bahasa Bakat Balada-balada Takdir Terlalu Dini Bangsa Basoeki Abdullah (1915 -1993) Batas Pasir Nadi Beethoven Ben Okri Bentara Budaya Yogyakarta Berita Biografi Nurel Javissyarqi Budaya Buku Stensilan Bung Tomo Candi Prambanan Cantik Chairil Anwar Charles Baudelaire (1821-1867) Cover Buku Dami N. Toda Dante Alighieri (1265-1321) Dante Gabriel Rossetti (1828-1882) Denanyar Jombang Dendam Desa Dwi Pranoto Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eka Budianta Emily Dickinson (1830-1886) Esai Esai-esai Pelopor Pemberontakan Sejarah Kesusastraan Indonesia Feminisme Filsafat Forum Kajian Kebudayaan Hindis Yogyakarta Foto Lawas François Villon (1430-1480) Franz Schubert (1797-1828) Frederick Delius (1862-1934) Friedrich Nietzsche (1844-1900) Friedrich Schiller (1759-1805) G. J. Resink (1911-1997) Gabriela Mistral (1889-1957) Goethe Hallaj Hantu Hazrat Inayat Khan Henri de Régnier (1864-1936) Henry Lawson (1867-1922) Hermann Hesse Ichsa Chusnul Chotimah Identitas Iftitahur Rohmah Ignas Kleden Igor Stravinsky (1882-1971) Ilustrator Cover Sony Prasetyotomo Indonesia Ingatan Iqbal Ismiyati Mukarromah Javissyarqi Muhammada Johannes Brahms (1833-1897) John Keats (1795-1821) José de Espronceda (1808-1842) Joseph Maurice Ravel (1875 - 1937) Jostein Gaarder Kadipaten Kulon 49 c Kajian Budaya Semi Karya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kata-kata Mutiara Kausalitas Kedutaan Perancis Kegagalan Kegelisahan Kekuasaan Kemenyan Ken Angrok Kenyataan Kesadaran KH. M. Najib Muhammad Khalil Gibran (1883-1931) Kitab Para Malaikat Kitab Para Malaikat (Book of the Angels) Komunitas Deo Gratias Konsep Korupsi Kritik Sastra Kulya dalam Relung Filsafat Kumpulan Cahaya Rasa Ardhana Lintang Sastra Ludwig Tieck Luís Vaz de Camões Lupa Magetan Makna Maman S. Mahayana Marco Polo (1254-1324) Masa Depan Matahari Max Dauthendey (1867-1918) Media: Crayon on Paper MEMBONGKAR MITOS KESUSASTRAAN INDONESIA Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Michelangelo (1475-1564) Mimpi Minamoto Yorimasa (1106-1180) Mistik Mitos Modest Petrovich Mussorgsky (1839-1881) Mohammad Yamin Mojokerto Mozart Natural Nurel Javissyarqi Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pahlawan Pangeran Diponegoro Panggung Paul Valéry (1871-1945) PDS H.B. Jassin Pelantikan Soekarno sebagai Presiden R.I.S (17 Desember 1949) Pembangunan Pemberontak Pendapat Pengangguran Pengarang Penjajakan Penjarahan Penyair Penyair Tak Dikenal Peperangan Perang Percy Bysshe Shelley (1792–1822) Perkalian Pierre de Ronsard (1524-1585) PKI Plagiator Post-modern Potret Sang Pengelana (Nurel Javissyarqi) Presiden Penyair Proses Kreatif Puisi Puitik Pujangga PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito (1802-1873) Rabindranath Tagore Rainer Maria Rilke (1875-1926) Realitas Reuni Alumni 1991/1992 Mts Putra-Putri Simo Revolusi Revormasi Richard Strauss (1864-1949) Richard Wagner (1813-1883) Rimsky-Korsakov (1844-1908) Rindu Robert Desnos (1900-1945) Rosalía de Castro (1837-1885) Ruang Rumi Sajak Sakral Santa Teresa (1515-1582) Sapu Jagad Sara Teasdale (1884-1933) Sastra SastraNESIA Sayap-sayap Sembrani Segenggam Debu di Langit Sejarah Self Portrait Self Portrait Nurel Javissyarqi by Wawan Pinhole Seni Serikat Petani Lampung Shadra Sihar Ramses Simatupang Sumpah Pemuda Sungai Surabaya Suryanto Sastroatmodjo Sutardji Calzoum Bachri tas Sastra Mangkubumen (KSM) Taufiq Wr. Hidayat Telaga Sarangan Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thales Trilogi Kesadaran Tubuh Ujaran-ujaran Hidup Sang Pujangga Universitas Jember Waktu Walter Savage Landor (1775-1864) Wawan Pinhole William Blake (1757-1827) William Butler Yeats (1865-1939) Wislawa Szymborska Yasunari Kawabata (1899-1972) Yayasan Hari Puisi Indonesia 2017 Yogyakarta Yuja Wang Yukio Mishima (1925-1970) Zadie Smith (25 Oktober 1975 - )