Nurel Javissyarqi
http://pustakapujangga.com/
NYANYIAN KANON
Adelbert von Chamisso
Itulah kesusahan dari zaman yang sulit!
Itulah zaman yang sulit dari kesusahan!
Itulah kesusahan yang sulit dari zaman!
Itulah zaman dari kesusahan yang sulit!
Adelbert von Chamisso (1781–1838), anak bangsawan Prancis yang melarikan diri ke Jerman setelah Revolusi Perancis (1789–1799). Tahun 1815 sampai 1818 mengelilingi dunia dalam rangka ekspedisi ilmiah, antaranya ke Indonesia. Memperkenalkan pantun Melayu pada khalayak ramai di Jerman. Penyair dan pengarang yang dipengaruhi aliran romantik ini, terkenal karena novel simbolnya “Peter Schlemihls wundersame Geschichte” (Cerita ajaib tentang Peter Schlemihls), menceritakan nasib seseorang yang kehilangan bayangannya. {dari buku “Malam Biru Di Berlin” 1989, terjemahan Berthold Damshäuser dan Ramadhan K.H.}.
***
Diriku ditarik menyambangi novelnya, meski belum pernah membacanya. Yakni kisah nasib seseorang, yang kehilangan bayangannya.
Lantas aku mengambil benang merah, menuju pelariannya ke Jerman setelah Revolusi Prancis. Mungkinkan landasan kepenulisannya dari sana?
Chamisso anak bagsawan, laksana patung berdiri di perempatan kota, menebarkan bayangannya ke mana-mana.
Kecuali matahari tepat di ubun-ubun, titik kulminasi manusia, di mana daya magnetik meruh ke dalam diri.
Umpama badan bersimpan bayangan rakyatnya, kemampuan pesona menciptakan para penyaksi terpikat menyimaknya.
Chamisso bukan patung, tetapi tubuh hidup dipenuhi nafas-nafas mengejawantah, maka izinkan kulamuni keliarannya kembara:
Pelariannya terlunta-lunta di padang garing jiwa, menjalani kehidupan sebagaimana insan jelata.
Naluriahnya tetumpahan bencah tanah, ada linangan air mata disapu debu-debu berkaca.
Ada tiupan bayu mengusap rambutnya yang ikal memanjang bagai Arjuna.
Di jalan-jalannya terus mendendangkan pantun Melaju, sampailah renungan dalam; hidup adalah pengabdian.
Bayang-bayang rakyatnya bersimpan di badan, tegap menyunguhi harapan entah sampai kapan berpulang.
Tiada penolakan, tatkala bathin bersatu dalam alunan alam; hamba dan raja sekadar busana penopang.
Sedang sukma insan berkumpul di langit-langit-Nya, oleh pantulan hayat di atas bumi kehadiran bersinggah.
Chamisso terus dendangkan syair Melayu, gema suaranya mengisi lereng lembah hijau nan ayu.
Dinaya berlimpah, kala keningnya memeras kata-kata. Sebinaran cahaya dari tetes-tetes keringat, yang menetas seembun pagi surya.
Bening memancarkan hikmah atas kesantunan ikhtiar ditempa derita.
Oh, aku mengikuti bayang-bayangmu, kadang melebur-menyatu, pula berjarak sejarum jam penunjuk waktu.
Usia matang berpilih-pilih. Kau sehitam awan tebarkan berita di malam sepi, ditemani lampu minyak jarak.
Kau tangisi mimpi tanah seberang, seanak yatim, anak hilang atau nasib buangan, meskipun telah akrab pada kalbu paling kelam.
Adakah kerinduan menyayatmu, hingga sesimpuh hampa menanti pancungan?
Bukan keajaiban, manakala tubuh tak berbayang, bersimpuh di hadapan cahaya terang; resapannya menggetarkan sepulang dari tujuan.
Tiada bekal disandang, hanyalah ilmu menguntungkan sampai pembaringan.
Kini Chamisso lincah menggurat-gurat penalaran kalbu, pada dasarnya orang Timur yang mampu.
Serupa telah seimbangkan laguan musim dataran perubahan, fajar-senja hampir-hampir sewarna;
manakala bangun dari tidur lupa arah, hanya ufuk cinta dipandangnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
(1813-1883)
Abdul Hadi W.M.
Adelbert von Chamisso (1781-1838)
Affandi Koesoema (1907–1990)
Agama Para Bajingan
Ajip Rosidi
Akhmad Taufiq
Albert Camus
Alexander Sergeyevich Pushkin (1799–1837)
Amy Lowell (1874-1925)
Andong Buku #3
André Chénier (1762-1794)
Andy Warhol
Antologi Puisi Tunggal Sarang Ruh
Anton Bruckner (1824 –1896)
Apa & Siapa Penyair Indonesia
Arthur Rimbaud (1854-1891)
Arthur Schopenhauer (1788-1860)
Arti Bumi Intaran
Bahasa
Bakat
Balada-balada Takdir Terlalu Dini
Bangsa
Basoeki Abdullah (1915 -1993)
Batas Pasir Nadi
Beethoven
Ben Okri
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Biografi Nurel Javissyarqi
Budaya
Buku Stensilan
Bung Tomo
Candi Prambanan
Cantik
Chairil Anwar
Charles Baudelaire (1821-1867)
Cover Buku
Dami N. Toda
Dante Alighieri (1265-1321)
Dante Gabriel Rossetti (1828-1882)
Denanyar Jombang
Dendam
Desa
Dwi Pranoto
Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra
Eka Budianta
Emily Dickinson (1830-1886)
Esai
Esai-esai Pelopor Pemberontakan Sejarah Kesusastraan Indonesia
Feminisme
Filsafat
Forum Kajian Kebudayaan Hindis Yogyakarta
Foto Lawas
François Villon (1430-1480)
Franz Schubert (1797-1828)
Frederick Delius (1862-1934)
Friedrich Nietzsche (1844-1900)
Friedrich Schiller (1759-1805)
G. J. Resink (1911-1997)
Gabriela Mistral (1889-1957)
Goethe
Hallaj
Hantu
Hazrat Inayat Khan
Henri de Régnier (1864-1936)
Henry Lawson (1867-1922)
Hermann Hesse
Ichsa Chusnul Chotimah
Identitas
Iftitahur Rohmah
Ignas Kleden
Igor Stravinsky (1882-1971)
Ilustrator Cover Sony Prasetyotomo
Indonesia
Ingatan
Iqbal
Ismiyati Mukarromah
Javissyarqi Muhammada
Johannes Brahms (1833-1897)
John Keats (1795-1821)
José de Espronceda (1808-1842)
Joseph Maurice Ravel (1875 - 1937)
Jostein Gaarder
Kadipaten Kulon 49 c
Kajian Budaya Semi
Karya
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kata-kata Mutiara
Kausalitas
Kedutaan Perancis
Kegagalan
Kegelisahan
Kekuasaan
Kemenyan
Ken Angrok
Kenyataan
Kesadaran
KH. M. Najib Muhammad
Khalil Gibran (1883-1931)
Kitab Para Malaikat
Kitab Para Malaikat (Book of the Angels)
Komunitas Deo Gratias
Konsep
Korupsi
Kritik Sastra
Kulya dalam Relung Filsafat
Kumpulan Cahaya Rasa Ardhana
Lintang Sastra
Ludwig Tieck
Luís Vaz de Camões
Lupa
Magetan
Makna
Maman S. Mahayana
Marco Polo (1254-1324)
Masa Depan
Matahari
Max Dauthendey (1867-1918)
Media: Crayon on Paper
MEMBONGKAR MITOS KESUSASTRAAN INDONESIA
Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri
Michelangelo (1475-1564)
Mimpi
Minamoto Yorimasa (1106-1180)
Mistik
Mitos
Modest Petrovich Mussorgsky (1839-1881)
Mohammad Yamin
Mojokerto
Mozart
Natural
Nurel Javissyarqi
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Pablo Neruda
Pahlawan
Pangeran Diponegoro
Panggung
Paul Valéry (1871-1945)
PDS H.B. Jassin
Pelantikan Soekarno sebagai Presiden R.I.S (17 Desember 1949)
Pembangunan
Pemberontak
Pendapat
Pengangguran
Pengarang
Penjajakan
Penjarahan
Penyair
Penyair Tak Dikenal
Peperangan
Perang
Percy Bysshe Shelley (1792–1822)
Perkalian
Pierre de Ronsard (1524-1585)
PKI
Plagiator
Post-modern
Potret Sang Pengelana (Nurel Javissyarqi)
Presiden Penyair
Proses Kreatif
Puisi
Puitik
Pujangga
PUstaka puJAngga
R. Ng. Ronggowarsito (1802-1873)
Rabindranath Tagore
Rainer Maria Rilke (1875-1926)
Realitas
Reuni Alumni 1991/1992 Mts Putra-Putri Simo
Revolusi
Revormasi
Richard Strauss (1864-1949)
Richard Wagner (1813-1883)
Rimsky-Korsakov (1844-1908)
Rindu
Robert Desnos (1900-1945)
Rosalía de Castro (1837-1885)
Ruang
Rumi
Sajak
Sakral
Santa Teresa (1515-1582)
Sapu Jagad
Sara Teasdale (1884-1933)
Sastra
SastraNESIA
Sayap-sayap Sembrani
Segenggam Debu di Langit
Sejarah
Self Portrait
Self Portrait Nurel Javissyarqi by Wawan Pinhole
Seni
Serikat Petani Lampung
Shadra
Sihar Ramses Simatupang
Sumpah Pemuda
Sungai
Surabaya
Suryanto Sastroatmodjo
Sutardji Calzoum Bachri
tas Sastra Mangkubumen (KSM)
Taufiq Wr. Hidayat
Telaga Sarangan
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Thales
Trilogi Kesadaran
Tubuh
Ujaran-ujaran Hidup Sang Pujangga
Universitas Jember
Waktu
Walter Savage Landor (1775-1864)
Wawan Pinhole
William Blake (1757-1827)
William Butler Yeats (1865-1939)
Wislawa Szymborska
Yasunari Kawabata (1899-1972)
Yayasan Hari Puisi Indonesia 2017
Yogyakarta
Yuja Wang
Yukio Mishima (1925-1970)
Zadie Smith (25 Oktober 1975 - )
Kitab Para Malaikat
- MUQADDIMAH: WAKTU DI SAYAP MALAIKAT, I – XXXIX
- MEMBUKA RAGA PADMI, I: I – XCIII
- HUKUM-HUKUM PECINTA, II: I – CXIII
- BAIT-BAIT PERSEMBAHAN, III: I – XCIII
- RUANG-RUANG MENGABADIKAN, IV: I – XCVIII
- MUSIK-TARIAN KEABADIAN, V: I – LXXIV
- DIRUAPI MALAM HARUM, VI: I – LXXVII
- KEINGINAN-KEINGINAN MULIA, VII: I – LXXXVII
- DI ATAS TANDU LANGITAN, VIII: I – CXXIII
- ANAK SUNGAI FILSAFAT, IX: I – CI
- SEKUNTUM BUNGA REVOLUSI, X: I- XCI
- PENAMPAKAN DOA SEMALAM, XI: I- CVI
- DUKA TANGIS BUSA, XII: I – CXVIII
- GELOMBANG MERAWAT PANTAI, XIII: I – CXI
- MENGEMBALIKAN NIAT SUCI, XIV: I – CIX
- PEMBANGUN DUNIA GANJIL, XV: I – XCIII
- SIANG TUBUH, MALAM JIWANYA, XVI: I – CXIII
- SECERCA CAHAYA KURNIA, XVII: I – CI
- TANAH KELAHIRAN MASA, XVIII: I – CXXVII
- RUANG-WAKTU PADAT, XIX: I – XC
- MUAKHIR; KESAKSIAN-KESAKSIAN, XX: I – CXXVI
- Mulanya
- Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (I)
- Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (II)
- Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (III)
- Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (IV)
- Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (V)
- Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (VI)
- Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri (VII)
- Akhirnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar