Meski pun
sudah lama berlainan paham soal isi kandungan pada Deklarasi HPI, saya tetap
mengirimkan biografi tersebut, dan saya ucapkan terima kasih telah dimasukkan
ke dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia yang diterbitkan Yayasan Hari Puisi Indonesia. Di bawah inilah rupa-rupa keberatan
saya, yang intinya condong kepada Mohammad Yamin daripada Chairil Anwar, serta
tetap menyangsikan Sutardji Calzoum Bachri yang menyulap “Kun Fayakun”
dijelmakan (dirombaknya) membentuk kata-kata “Jadi maka Jadilah!” dan “Jadi,
lantas jadilah!” (Bukan –Pidato Anugerah Sastra Dewan Kesenian Riau 2000- oleh
SCB, yang diterbitkan di “Bentara” Kompas, Jumat 11 Januari 2003, dan Sambutan
SCB Pada Upacara Penyerahan Anugerah Sastra MASTERA, Bandar Seri Begawan, 14 Maret
2006)?
Insya Allah akhir tahun ini akan terbit buku Membongkar Mitos Kesusastraan
Indonesia sebagai jawabannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar